Nasi Punar - Ternyata Ini Lho Makna Dibalik Ritual Suap-Suapan!

Makna Ritual Suap-Suapan Yang Wajib Kamu Ketahui!

Makna Ritual Suap-Suapan – Suap-suapan antara suami dan istri tentu paling romantis. Apalagi dalam agama Islam suami istri yang saling mengasihi bahkan selalu dengan memandang saja mendapat pahala. Tau nggak sih bila di Indonesia ini sejumlah ritual pernikahan adat mempunyai suatu langkah ritual yang sama? Nah ritual ini ialah ritual suap-suapan. Beberapa wilayah di Indonesia pada langkah ritual pernikahannya mengemban ritual suap-suapan ini lho. Hamish Daud dan Raisa pun saat menggelar pernikahan melewati tahapan ritual ini.

Makna Ritual Suap-Suapan
Makna Ritual Suap-Suapan
Meskipun sama-sama ritual suap-suapan, nama penyebutannya di sekian banyak prosesi adat berbeda-beda.Salah satu bukti kebhinekaan kebiasaan di Indonesia nih. Secara umum ritual suap-suapan ini meskipun bertolak belakang daerah namun mempunyai makna yang nyaris sama. Harapan supaya kedua mempelai saling mengasihi, bekerja sama, dan saling menjaga. Unik dan sangat unik kan? Nah kali ini Ainul Wedding Organizer akan membicarakan secara menyeluruh ritual suap-suapan beserta arti filosofi yang terdapat di dalamnya. Yuk simak tulisan di bawah ini :

Ritual Suap-suapan Jawa, Dhahar Klimah/Dulangan

Makna Ritual Suap-Suapan
Makna Ritual Suap-Suapan Dulangan
Banyaknya ritual pada prosesi pernikahan adat Jawa tentu telah menjadi urusan yang umum diketahui. Tahapan demi tahapan dilewati pengantin sekitar prosesi pernikahan. Tentu saja dengan sekian banyak ketentuan yang mesti dipatuhi dan arti filosofi mendalam pada tiap ritualnya, begitu pun dengan ritual suap-suapan. Ritual suap-suapan adat Jawa biasa dinamakan dhahar klimah atau dulangan. Ritual dhahar klimah ini dilaksanakan ketika kedua pengantin telah duduk bersebelahan di pelaminan, sesudah dilakukannya prosesi kacar-kucur.

Pada ritual ini kedua pengantin saling menyuapkan nasi dan juga lauk pauknya. Nasi punar atau nasi kuning ini dilengkapi dengan lauk pauk seperti perkedel, ayam, tempe, dan juga hati ayam. Mulanya pengantin lelaki akan menyuapkan nasi dan lauk yang sudah disusun bulat/kepalan lantas disuapkan pada pengantin wanita. Jumlah kepalan nasinya mesti berangka, unik ya. Hal ini memiliki makna bahwa suami bakal selalu berjuang memenuhi segala keperluan jasmani dan rohani sang istri. Nasi dan lauk dikepal terdapat pada ritual aslinya, tetapi seiring berjalannya waktu tidak sedikit pasangan yang mengubah kepalan dengan menyuapkan memakai sendok.

Dilanjutkan dengan pengantin perempuan yang juga menyuapi suaminya. Terakhir dua-duanya akan menyuapkan lauk hati ayam, sebagai tanda kedua mempelai telah memutuskan hati terhadap satu sama lain. Ritual suap-suapan ini pun berarti bahwa kedua mempelai bakal saling mengasihi dan berkolaborasi demi kehidupan rumah tangga mereka. Ditutup dengan meminum air putih atau teh.

Ritual Suap-suapan Sunda, Huap Lingkung

Makna Ritual Suap-Suapan
Makna Ritual Suap-Suapan Huap Lingkung
Bagi masyarakat Jawa Barat khususnya yang bersuku Sunda, ritual suap-suap pada pernikahan adatnya dinamakan Huap Lingkung. Huap berarti menyuapi, sementara lingkung mempunyai mengelilingi jika dalam bahasa Sunda. Secara borongan huap lingkung bermakna saling menyuapi dengan ditonton oleh family dan kerabat. Huap lingkung ini dilaksanakan dengan menyuapkan nasi punar. Untuk kalian yang belum tau apa tersebut nasi punar, nasi punar ialah nasi kuning ya! Dalam penyajiannya, nasi punar nantinya bakal ditempatkan pada dua buah piring. Sebelumnya nasi punar disusun menjadi bulatan-bulatan kecil nasi punar. Jumlah tiap piringnya juga berbeda, yaitu 7 buah nasi punar pada satu piring, sementara piring berikutnya berjumlah 8 bulatan nasi.

Urutan penyuapannya, pada piring mempunyai 8 bulatan nasi, orangtua pihak perempuan akan menyuapkannya terlebih dahulu. Dilanjutkan lantas orangtua mempelai lelaki yang menyuapkannya, nasi juga dipungut dari piring yang mengandung 8 bulatan nasi. Nah selanjutnya bagaimana dengan piring yang mempunyai 7 bulatan nasi? Nasi dari piring tersebut kedua pengantin melakukan ritual suap-suapan. Kedua mempelai bakal saling melingkarkan tangannya di atas pundak masing-masing. Suapan dilaksanakan sebanyak 3 kali oleh keduanya. Sisa 1 bulatan nasi ini nanti kedua pengantin bakal saling memperebutkannya. Yang mendapatkannya diwajibkan membagi bulatan nasi itu menjadi dua dan dimakan bareng pasangan. Makna dari ritual ini ialah rejeki yang pengantin dapatkan akan dipecah rata salah satu keduanya.

Baca Juga : Sewa Dekorasi Backdrop Lamaran Modern Di Cilegon

Ritual Suap-suapan Cirebon, Adep-adep Sekul

Makna Ritual Suap-Suapan
Makna Ritual Suap-Suapan Adep-Adep Sekul
Walaupun sama-sama di Jawa Barat, ternyata wilayah Cirebon punya ritual suap-suapan sendiri nih. Biasa dinamakan adep-adep sekul yakni suap-suapan nasi ketan kuning. Sama laksana pada adat Sunda, nasi ketan kuning disini juga disusun bulatan kecil terlebih dahulu. Yang membedakan ialah jumlahnya, pada ritual suap-suapan Cirebon, jumlah bulatan nasi ialah 13 butir. Ritual adep-adep sekul ini dipimpin oleh juru rias pernikahan.

Diawali dengan orangtua mempelai wanita, dua-duanya akan menyuapi pengantin sejumlah 4 butir nasi. Berikutnya orangtua mempelai lelaki yang pun menyuapkan 4 butir nasi ketan kuning. 4 butir nasi berikutnya, kedua mempelai bakal saling menyuapi masing-masing. Pada bulatan nasi terakhir, kedua pengantin juga akan memperebutkannya nih. Nantinya yang menemukan butiran nasi terakhir diyakini akan diberkahi rejeki yang lebih banyak. Nah pasti saja sebagai suami istri, semuanya ialah milik bareng kan, bulatan nasi tersebut pun harus dipecah dua dan dimakan bersama-sama.

Tidak semua ritual suap-suapan, sesudah adep-adep sekul bakal ada pabetot-pabetot bakak. Ini ialah acara dimana kedua pengantin bakal saling memegang paha ayam dan lantas saling menariknya. Pengantin yang menemukan bagian lebih banyak setelah menariknya bermakna ia bakal mendapat rejeki yang lebih banyak. Namun tetap, unsur paha itu akan dimakan oleh kedua pengantin bersama-sama sebagai tanda bahwa dua-duanya menikmati rejeki bersama.

Pada prosesnya, kedua mempelai bakal duduk saling berhadapan, ritual ini mempunyai makna bahwa kedua pengantin mesti menjadi satu. Hati dua-duanya harus bersatu demi terciptanya rumah tangga yang sejahtera dan bahagia. Adep-adep sekul mempunyai makna dan asa demi kerukunan rumah tangga kedua mempelai. Salah satu selebriti tanah air yang mengerjakan adep-adep sekul di pernikahannya ialah Raditya Dika dengan Anissa Aziza. Menarik sekali ya!

Baca Juga : Rias Pengantin Di Cilegon
Ritual Suap-suapan Palembang, Nasi Kunyit Ayam Panggang

Makna Ritual Suap-Suapan
Makna Ritual Suap-Suapan Nasi Kunyit Panggang Ayam
Jika pada 3 ritual suap-suapan di atas dibuka dari kedua orangtua yang bergantian menyuapi, bertolak belakang dengan di wilayah Palembang. Hanya ibu dari setiap pengantin yang bakal menyuapkan nasi kunyit ayam panggangnya. Kemudian di antara dari kerabat pun menyuapkan nasi tersebut. Jumlah yang disuapkan juga harus dalam jumlah ganjil. Ritual ini aslinya dilaksanakan hanya di depan kerabat dekat saja. Namun pada prosesi pernikahan masa sekarang, masyarakat Palembang menggelarnya di hadapan tamu undangan. Berbeda dengan ketiga ritual suap-suapan sebelumnya, posisi kedua pengantin tidak duduk bersebelahan di pelaminan ataupun berhadapan. Mempelai perempuan akan duduk menghadap pengantin pria.

Wah meskipun penyebutannya berbeda, ternyata arti dan prosesnya nyaris sama ya! Terlebih lagi sejumlah telah beradaptasi dengan berkembangan jaman berhubungan proses pelaksanaannya. Yang jelas lebih mempermudah tanpa meminimalisir makna yang terdapat dalam ritual tersebut.

Belum ada Komentar untuk "Nasi Punar - Ternyata Ini Lho Makna Dibalik Ritual Suap-Suapan!"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel